Arus Mudik Idul Fitri 2023, selami satu cara dan sistem sekarang
Dalam arus mudik Lebaran edisi 2023, jumlah warga yang pulang ke kampung halamannya diprediksi akan meningkat dibanding tahun lalu. Menurut Kementerian Perhubungan atau Kemenhub, sebanyak 123,8 juta orang akan pulang kampung, jumlah tersebut meningkat 14,2 persen dari 85,5 juta pemudik pada edisi mudik Lebaran tahun lalu.
Pemerintah pemangku kebijakan transportasi memberlakukan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas orang dan barang yang bakal menyebabkan kemacetan di jalur transportasi darat, khususnya di jalan tol. Beberapa kebijakan yang diterapkan meliputi sistem one way dan contra flow yang bakal diterapkan di ruas-ruas tertentu jalan tol. Lalu apakah yang dimaksud one way dan contra flow?
Sistem One Way
Dilansir dari laman daihatsu.co.id, sistem one way merupakan sistem yang diberlakukan untuk merekayasa lalu lintas dengan mengubah jalur dua arah menjadi jalur satu arah. Sistem ini dibuat untuk meningkatkan kapasitas jalan sehingga dapat mengurangi kemacetan.
Sistem rekayasa lalu lintas tersebut diterapkan sebagai upaya mengatasi kemacetan di sekitar gerbang tol Cikampek menuju gerbang tol Kalikangkung. Seperti mengutip dari dephub.go.id, sistem one way selama masa arus mudik lebaran 2023 akan diterapkan periode arus mudik mulai dari KM 72 (Cikampek) sampai dengan KM 414 (Gerbang Tol Kalikangkung).
Aturan tersebut dikhususkan untuk kendaraan yang keluar dari gerbang keluar tol Cikampek, sedangkan untuk kendaraan lainnya diarahkan untuk ke tol lain atau jalur bukan tol. Kendati kemudian, para pengendara sejatinya masih bisa mengakses jalan tol, sebab one way hanya diterapkan pada jam tertentu.
Contra flow
Merangkum dari idxchannel.com, contra flow merupakan sistem rekayasa yang dilakukan dengan cara mengubah sebagian arah arus lalu lintas kendaran di jalan yang sedang mengalami kemacetan. Sistem contra flow diterapkan dengan cara mengubah arus yang tadinya satu jalur menjadi arus berlawanan, bukan menutup salah satu arus jalan.
Dengan menggunakan sistem contra flow, petugas lalu lintas memecah jalan menuju ke timur dengan membaginya ke sebagian jalur barat, tanpa penutupan secara penuh pada area jalur barat. Selain itu, waktu penerapan sistem contra flow diberlakukan secara mendadak tergantung dengan situasi dan kondisi jalan.
Penerapan sistem jalur contra flow selama mudik lebaran 2023 berlaku mulai dari KM 47 Karawang Barat hingga KM 72 Cikampek. Selanjutnya, penerapan contra flow juga dapat diterapkan bersamaan dengan sistem one way pada beberapa ruas jalur tertentu.
Berikut perbedaan yang perlu diketahui dari kedua sistem pencegah kemacetan jalan tersebut.
1. Sistem penggunaan jalan
Perbedaan mendasarnya adalah pada sistem penggunaan jalan, dimana sistem contra flow masih menyisakan jalan untuk arus berlawanan. Sedangkan sistem one way menutup jalur yang berlawanan atau secara mudahnya menjadikan dua jalur menjadi satu jalur searah.
2. Penggunaan ruas jalan
Penggunaan ruas jalan pada sistem one way dibuat menjadi satu arah agar kemacetan tidak semakin parah. Sedangkan pada sistem contra flow hanya menutup salah satu jalur tersebut untuk membuka jalur baru dengan arah berlawanan.
3. Waktu penerapan
Sistem one way biasanya diterapkan pada waktu-waktu tertentu dan sudah dipersiapkan oleh pihak kepolisian Satlantas. Sedangkan untuk sistem contra flow biasanya diberlakukan secara mendadak tergantung situasi dan kondisi jalan. Biasanya sistem ini digunakan untuk sementara waktu, atau beberapa jam misalnya ketika waktu jam pulang kerja. Penerapan agak panjang yakni pada situasi tertentu di arus mudik lebaran.