Waduh! Penjualan Mobil di Indonesia Masih Seret Bisa Anjlok Lagi Nih!
Dapurpacu.com – Dunia otomotif tanah air lagi-lagi diguyur awan mendung. Penjualan mobil di Indonesia sepanjang Januari sampai Mei 2025 belum juga menunjukkan tanda-tanda ngegas. Justru makin lesu dibanding tahun sebelumnya!
Data dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) mencatat, penjualan dari pabrik ke dealer alias wholesales selama lima bulan pertama 2025 cuma nyentuh 316.981 unit. Ini jelas lebih rendah dari periode yang sama di 2024 yang bisa tembus 335.405 unit.
Penjualan ke konsumen (retail sales) juga nggak kalah lesu. Tahun ini cuma 328.852 unit, padahal tahun lalu di angka 362.163 unit. Waduh!
Target Masih Dianggap Mungkin, Tapi Butuh Keajaiban?
Meski angka penjualan belum menggembirakan, Gaikindo masih punya harapan tinggi: bisa tembus 900 ribu unit di akhir tahun. Tapi itu kalau semua berjalan sesuai harapan—dan kayaknya sih, perlu keajaiban.
Menurut Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo, pihaknya masih tahan untuk nggak nurunin target. Tapi kekhawatiran mulai muncul.
“Kita belum ada rencana ubah target, tapi kondisinya bikin kita waspada. Setelah Lebaran harusnya ada lonjakan, tapi nyatanya belum kelihatan juga,” ujar Kukuh.
Kalau situasi tetap begini, apalagi ditambah beban pajak daerah yang makin memberatkan, Kukuh menyebut angka realistisnya bisa-bisa mentok di 750-800 ribu unit. Gawat banget kalau benar kejadian!
Industri Otomotif Urat Nadi Ekonomi
Nggak banyak yang sadar, industri otomotif itu urat nadi perekonomian Indonesia. Kenapa? Karena sektor ini menggandeng lebih dari 1,5 juta pekerja, dari pabrik, pemasok, sampai jaringan dealer.
“Kalau sektor ini terganggu, efek dominonya bisa ke mana-mana. Daya beli masyarakat kena, pertumbuhan ekonomi ikut loyo,” ujar Kukuh lagi.
Makanya, Kukuh bilang industri ini butuh dukungan ekstra dari pemerintah. Industri otomotif nggak bisa dibiarkan jalan sendiri. Harus ada kebijakan yang bisa menyemangati pasar.
Belajar dari Tetangga: Malaysia, Vietnam, Filipina Sudah Gaspol
Coba lirik negara tetangga kita. Malaysia sekarang udah nyalip Thailand dalam hal penjualan mobil domestik, loh! Kenapa bisa? Karena pemerintah Malaysia konsisten kasih insentif ke pembeli mobil sejak masa pandemi. Nggak dicabut sampai sekarang.
Vietnam dan Filipina juga nggak kalah gesit. Mereka gencar kasih keringanan pajak buat sektor otomotif. Hasilnya? Industri otomotif mereka bisa tetap stabil dan bahkan berkembang.
Indonesia sendiri sempat terbantu waktu pemerintah kasih insentif PPnBM tahun 2021. Dari penjualan yang anjlok jadi 500 ribu unit saat pandemi, langsung bangkit ke 800 ribuan. Sayangnya, kebijakan serupa belum terlihat lagi sampai sekarang.
“Waktu ada PPnBM, penjualan langsung melejit. Harusnya kebijakan serupa bisa digulirkan lagi kalau kita nggak mau ketinggalan sama negara tetangga,” tegas Kukuh.
Gas Terus Atau Rem Tangan?
Industri otomotif Indonesia sedang berdiri di persimpangan jalan. Mau tetap ngegas? Perlu sinergi: dari pelaku industri, pemerintah, dan masyarakat. Tanpa dukungan konkret, bukan nggak mungkin pasar mobil tahun ini bakal melambat lebih dalam.
Jadi, kalau kamu lagi mikir beli mobil—mungkin inilah saat yang pas. Siapa tahu, sebelum harga makin naik atau stok makin seret, kamu bisa dapat unit incaran dengan harga terbaik.