Produksi Otomotif Inggris di Mei Catat Angka Terendah Sejak 1949

DAPURPACU.COM – Industri Otomotif Inggris Anjlok, Mei Jadi Terburuk Sejak 1949 Industri otomotif Inggris kembali mencetak hasil mengecewakan. Data terbaru yang dirilis Jumat (27/6/2025) mencatat penurunan tajam dalam produksi kendaraan pada bulan Mei. Angka ini menjadi yang terendah untuk periode Mei sejak tahun 1949.

Produksi Anjlok Drastis

Laporan dari Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT) menyebutkan, total output industri manufaktur otomotif pada Mei hanya mencapai 49.810 unit. Produksi ini turun 32,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year). Ini juga menandai bulan kelima berturut-turut sektor otomotif mengalami kontraksi.

Banyak Faktor Hambat Produksi

Beberapa penyebab utama menekan angka produksi Otomotif. Di antaranya, proses pergantian model kendaraan dan restrukturisasi fasilitas produksi. Selain itu, kebijakan tarif dari Amerika Serikat terhadap mobil impor turut memberi dampak negatif.

Penurunan juga terjadi pada volume ekspor ke dua pasar utama. Ekspor ke Uni Eropa turun 22,5 persen, sedangkan pengiriman ke Amerika Serikat anjlok hingga 55,4 persen.

Perdagangan Inggris–AS Mulai Berubah

Pasar ekspor Inggris ke AS terus menyusut dalam beberapa waktu terakhir. Namun, hubungan dagang antara kedua negara mulai menunjukkan perbaikan. Pemerintah Inggris, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Keir Starmer, telah menyepakati perjanjian dagang baru dengan Washington. Langkah ini diharapkan menjadi awal pemulihan perdagangan bilateral.

Optimisme dari Pelaku Industri

Kepala Eksekutif SMMT, Mike Hawes, menyebut tahun 2025 sebagai periode penuh tantangan. Meski begitu, ia tetap optimis terhadap masa depan industri otomotif Inggris.

“Situasi saat ini memang berat. Tapi, sudah ada tanda-tanda pemulihan,” kata Hawes. Ia menilai perjanjian dagang dengan AS sebagai langkah penting. Selain itu, ia juga mendorong adanya strategi industri nasional yang lebih kuat.

Baca Juga:  Harga Mobil di RI Masih Tinggi, Industri Soroti Tekanan Pajak Berlapis

Hawes menambahkan bahwa dukungan pemerintah sangat dibutuhkan. Khususnya dalam menekan biaya energi yang membebani industri manufaktur. Beban biaya tersebut telah melemahkan daya saing Inggris di pasar global.