Jepang Berhenti Untuk Mengekspor Kendaraan Ke Rusia
DAPURPACU – Jepang merupakan industri otomotif yang terbanyak ekspor mobil ke seluruh dunia karena mobil yang diekspor dari Jepang merupakan mobil yang memiliki kualitas terbaik, tapi sudah tidak berlaku di Rusia karena dampak yang diakibatkan dari perperangan antara Rusia dan Ukraina. Pada Jumat 28, Juli 2023 Jepang memutuskan untuk tidak lagi mengirim mobil Hybrid dan mobil listrik lagi ke negara Rusia karena atas serangan terhadap Ukraina mencakup mobil yang dibuat oleh Jepang sejalan dengan sanksi yang dibuat oleh KTT G7.
dalam pertemuan The Moscow Tim yang dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2023 dalam pertemuan KTT G7 berencana untuk membuat Rusia mengalami kekurangan peralatan dalam perperangan dan kekurangan teknologi. Bahkan mobil Nissan dan Toyota berhenti untuk memproduksi mobil ke Rusia dalam waktu lalu. Pada 2022, Jepang memiliki nilai ekspor yang mencapai 603,9 Yen atau sekitar 65,3 trilium rupiah. Berkaitan dengan masyarakat Internasional dalam kerja sama antara negara G7 dengan mengambil tindakan dengan tegas terhadap Rusia.
Pada hasil laporan yang didapatkan bahwa Ukraina telah menghancuri industri mobil yang ada di Rusia. Dari data yang dimiliki Rusia bahwa sebelumnya ada 100 ribu unit mobil yang berhasil terjual setiap bulannya. Penjualan mobil tersebut menjadi turun drastis hingga hanya bisa mencapai 25 ribu unit yang diproduksi Rusia setelah kedua negara melakukan perperangan. Serta memiliki barang tambahan dari daftar hitam sebanyak 750 barang yang di Ekspor. Salah satunya daftar yang di ekspor adalah besi dan logam yang digunakan dalam melakukan kegiatan industri yang ada di Rusia.
Amerika dan negara yang ada di Eropa sepakat untuk tidak melakukan ekspor ke negara Rusia dalam kesepakatan KTT G7 yang dilakukan pada bulan mei untuk membatasi bantuan untuk negara Rusia yang sedang perang.