Baru Lahirkan G3, Polytron Siap Meramaikan Industri Mobil Listrik Bareng Gaikindo

DAPURPACU.COM – Setelah sukses di dunia elektronik, kini Polytron mulai melebarkan sayap ke industri roda empat. Brand asal Kudus ini resmi meramaikan segmen mobil listrik nasional lewat model perdana mereka, G3 dan G3+.

Meski baru punya satu produk, Polytron nggak mau tanggung. Mereka sudah bersiap untuk bergabung dengan Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), asosiasi besar yang menaungi para pemain utama otomotif di Tanah Air.

Siap Gabung “Geng Besar” Otomotif Indonesia

Langkah Polytron ini cukup strategis. Dengan masuk ke Gaikindo, mereka bisa lebih dekat dengan perumusan regulasi, kebijakan insentif, hingga kesempatan tampil di berbagai pameran otomotif bergengsi.

“Kita dalam proses gabung Gaikindo,” kata Tekno Wibowo, Direktur Komersial Polytron, saat ditemui di Jakarta belum lama ini.

Target Awal Masih Santai, Fokus ke G3 dan G3+

Buat sekarang, Polytron mengaku belum mau ngebut dulu. Fokus utama mereka adalah memperkenalkan dan memasarkan G3 dan G3+ ke publik. Bahkan mereka juga udah siap tampil di ajang otomotif besar seperti GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) tahun ini.

“Untuk sementara belum ada model baru. Kita masih fokus di G3 series dulu,” jelas Tekno.

Dari sisi penjualan, target Polytron juga masih cukup realistis. Mereka menargetkan 1.500 unit hingga akhir tahun 2025.

Masih Gandeng Mitra Produksi, Tapi Komponen Lokal Mulai Digarap

Walaupun belum punya pabrik mobil sendiri, Polytron udah punya strategi produksi yang rapi. Mereka menggandeng PT Handal Indonesia Motor (HIM) buat memproduksi G3 dan G3+.

Ini pola kerja sama yang juga dipakai merek Tiongkok lain seperti Chery, Jetour, Neta, BAIC, sampai calon pendatang Xpeng.

Yang bikin menarik, TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) mobil listrik Polytron udah menyentuh angka 40%. Ini jadi modal bagus buat ngelaju lebih jauh di industri EV lokal.

Baca Juga:  Siap-Siap! GIIAS Bakal Hadir Lagi Juli 2025

Kolaborasi Bareng Skyworth dan Gotion

G3 dan G3+ merupakan hasil kolaborasi bareng perusahaan asal Tiongkok, Skyworth. Urusan baterai? Polytron pakai LFP (Lithium Ferro Phosphate) berkapasitas 51,916 kWh, yang dipasok oleh Gotion, perusahaan baterai asal China yang udah punya pabrik perakitan di Indonesia.

“Karena baterai dirakit di sini, kita bisa masuk hitungan TKDN juga,” ungkap Hariono, perwakilan dari Polytron.

Komponen Lokal: Mulai dari Ban sampai Speaker

Meskipun masih banyak komponen yang diimpor, beberapa part penting sudah berasal dari dalam negeri. Contohnya? Ban, speaker (buatan Polytron sendiri), dan komponen kecil lainnya.

“Ke depan kita bakal lihat komponen mana aja yang bisa mulai kita produksi sendiri,” kata Tekno.

Langkah ini jadi bukti kalau Polytron nggak cuma numpang lewat, tapi serius bangun fondasi kuat di dunia mobil listrik.

Polytron mungkin baru punya satu model mobil listrik, tapi mereka sudah mulai melangkah ke arena besar otomotif Indonesia. Dengan target realistis, kolaborasi cerdas, dan strategi produksi yang matang, bukan nggak mungkin mereka bakal jadi pemain penting di masa depan.

Bergabungnya Polytron ke Gaikindo juga menunjukkan komitmen mereka untuk serius di dunia mobil listrik. Dan buat konsumen? Pilihan mobil EV lokal makin banyak dan makin menarik!