BYD Hadirkan Teknologi Charging Kilat: Isi 5 Menit, Tempuh 400 Km!

Dapurpacu.com – BYD, raksasa otomotif asal China, kembali bikin heboh industri kendaraan listrik global! Kali ini, mereka meluncurkan teknologi pengisian daya super cepat yang kabarnya dua kali lebih cepat dari Tesla.

Dinamai Super E-Platform, teknologi baterai ini bisa bikin mobil listrik terisi penuh hanya dalam 6 menit. Bahkan, cuma butuh 5 menit untuk menempuh jarak 400 km! Ini jadi gebrakan besar buat nyamain waktu pengisian EV dengan mobil bensin.

“Kami berambisi bikin waktu isi ulang EV setara isi bensin. Ini pertama kalinya industri mencapai daya pengisian level megawatt,” ujar Wang Chuanfu, sang Pendiri BYD, saat peluncuran di Shenzhen.

Jaringan Stasiun dan Pengaruh Pasar

Untuk mendukung teknologi ini, BYD bakal bangun 4.000 stasiun pengisian ultra-cepat di seluruh China. Ini diyakini bakal mempercepat adopsi EV dengan menghilangkan “kecemasan jarak tempuh”. Sebagai perbandingan, supercharger Tesla butuh 15 menit untuk jarak 320 km.

Respon pasar langsung positif: saham BYD di Hong Kong naik 6% mencapai rekor tertinggi. Sementara itu, saham Tesla turun 5,5% di tengah tahun 2025 yang penuh tantangan akibat penjualan lesu dan kontroversi CEO Elon Musk.

Tesla Berjuang di China

Tesla menghadapi tantangan besar di China, pasar EV terbesar dunia. Meski meluncurkan uji coba gratis Full Self-Driving, fitur ini tertunda karena regulasi data ketat. Kerjasama dengan Baidu jadi opsi, tapi detailnya masih rahasia.

“BYD unggul dalam inovasi dan harga. Teknologi charging terbaru ini buktinya,” ujar seorang analis. Pada 2024, BYD jadi produsen EV battery-electric terbesar kedua, setelah Tesla. Tapi jika termasuk hybrid (PHEV), BYD memimpin.

Persaingan Masa Depan EV

BYD, yang mulanya produsen baterai sejak 1995, kini simbol kemajuan otomotif China. Sementara Tesla terus bersaing dengan model EV China yang lebih terjangkau dari BYD, Nio, dan XPeng.

Baca Juga:  10 Daftar Mobil China Paling Laris di Indonesia 2025 Kuartal 1

Wang Chuanfu, sering disebut “Elon Musk-nya China”, menegaskan bahwa infrastruktur dan teknologi adalah kunci. “Kecepatan pengisian megawatt akan mengubah permainan,” tambahnya. Pre-order model terbaru BYD sudah dibuka, dengan pengiriman mulai Mei 2024.

Di tengah perlambatan ekonomi global, persaingan di pasar EV makin sengit. Inovasi dan adaptasi lokal jadi penentu. BYD, dengan dukungan pemerintah dan strategi agresif, siap merebut tahta Tesla yang masih bergulat dengan janji otonomi berkendara dan citra yang terkikis.

“Ini bukan soal kecepatan charging saja, tapi tentang siapa yang paling memahami kebutuhan pasar masa depan,” tutup seorang analis.