Serbuan Mobil Listrik Murah China ke Brasil: Bikin Iri, tapi Bikin Waswas Juga!

Dapurpacu.com – Gelombang mobil listrik murah dari Tiongkok lagi bikin geger industri otomotif Brasil, sob. Bayangin aja, akhir Mei 2025 kemarin, kapal pengangkut mobil terbesar di dunia merapat manis di Pelabuhan Itajai, bawa ribuan unit kendaraan listrik buatan BYD, raksasa otomotif asal China. Dan itu bukan pengiriman pertama mereka tahun ini!

Yup, ini adalah aksi ekspansi super agresif dari China yang mulai serius main di pasar otomotif Brasil. Tapi tunggu dulu, meski terdengar keren, kehadiran mobil-mobil murah dari China ini ternyata bikin banyak pihak di Brasil gelisah.

Mobil Listrik BYD: Guncang Pasar, Tapi Bikin Industri Lokal Kecut

Gak main-main, pengiriman kapal BYD kali ini adalah yang keempat di tahun 2025, dengan total lebih dari 22 ribu unit mendarat. Brasil jadi target utama ekspansi, apalagi karena negara ini masih kasih karpet merah berupa bebas bea masuk buat EV sampai Juli 2025.

Kalau dihitung-hitung, China bakal menyuplai hampir 200 ribu unit mobil ke Brasil tahun ini, atau sekitar 8 persen dari total kendaraan ringan yang terdaftar.

“BYD udah bikin pasar Brasil panas dingin,” kata Alexandre Baldy, Wakil Presiden Senior Divisi Brasil BYD, dikutip dari Bloomberg.

Tapi di sisi lain, ANFAVEA (asosiasi otomotif Brasil) justru mengkritik. Menurut mereka, China lebih milih kirim mobil jadi daripada investasi bikin pabrik atau kerja sama dengan perusahaan lokal. Artinya? Produksi dalam negeri bisa tergilas.

Serikat Pekerja Ikut Waswas: “Kalau Cuma Impor, Apa Untungnya?”

Para pekerja otomotif Brasil makin resah. Ketua Serikat Pekerja IndustriALL Brasil, Aroaldo da Silva, bilang sampai sekarang belum ada kontrak jelas antara produsen China dengan pemasok lokal.

Baca Juga:  Raksasa Otomotif China Serbu Afrika, Mesin Hybrid Jadi Senjata Andalan

“Apa gunanya mobil listrik murah, kalau rakyat kita kehilangan pekerjaan?” katanya, dikutip Reuters.

Pemerintah Brasil kini dihadapkan pada dilema klasik: pilih dukung kendaraan ramah lingkungan atau lindungi industri lokal dan lapangan kerja? Solusi yang lagi digodok adalah menaikkan tarif impor EV dari 10% jadi 35%.

Pabrik Lokal Pelan-Pelan Mulai Bergerak

Tapi tenang, ada juga kabar positif. Great Wall Motor (GWM), salah satu produsen mobil dari China, mulai serius investasi di Brasil. Mereka bakal produksi SUV Haval H6 secara lokal mulai Juli 2025 dan sudah gandeng sekitar 100 pemasok dalam negeri.

“Jadi ke depan, akan ada mobil China yang diproduksi lokal dan bukan cuma hasil impor,” ujar perwakilan GWM, Bastos.

Meski begitu, tantangannya masih besar. Lebih dari 70 ribu EV China kini menumpuk di pelabuhan Brasil, karena banyak distributor buru-buru impor sebelum tarif baru diberlakukan.

Kesimpulan: Murah vs Masa Depan Industri

Masuknya EV murah dari China memang jadi angin segar buat konsumen. Tapi buat industri otomotif lokal Brasil, ini bisa jadi badai yang bikin pabrikan goyang dan pekerja terancam.

Kini, semua mata tertuju pada langkah pemerintah Brasil. Apakah akan tetap kasih karpet merah buat EV impor, atau mulai menyusun strategi yang lebih balance antara harga terjangkau dan keberlangsungan industri lokal?

Yang jelas, masa depan industri otomotif Brasil sekarang sedang diuji. Dan dunia otomotif lagi nonton sambil pasang popcorn.