Sejak 2012, dunia MotoGP telah mengenal mesin 1.000 cc dengan empat silinder sebagai standar utama dalam kompetisi. Namun, mulai 2027, aturan baru akan diterapkan dengan pengurangan kapasitas mesin menjadi 850cc. Perubahan ini dipastikan akan mengubah dinamika balapan di sirkuit-sirkuit MotoGP, termasuk di MotoGP Portugal 2024, yang memaksa pembalap legendaris dan juara untuk beradaptasi dengan mesin yang lebih kecil.
Apa dampak dari pengurangan kapasitas mesin terhadap performa dan kecepatan balapan? Mari kita bahas lebih lanjut perubahan penting dalam dunia MotoGP ini.
Kecepatan mesin yang sangat tinggi menjadi salah satu alasan utama penurunan kapasitas mesin ini. Mari kita bahas lebih lanjut.
Keputusan ini mengingatkan kita pada perubahan tahun 2007, saat kapasitas mesin dipotong menjadi 800 cc untuk meningkatkan kontrol performa di sirkuit dan mengurangi kecepatan maksimum demi keselamatan pembalap. Sekarang, meskipun belum resmi, MotoGP telah menyetujui penurunan menjadi 850cc, bersama dengan pembatasan aerodinamika dan larangan penggunaan perangkat ride-height pada regulasi teknis yang berlaku mulai 2027.
Namun, seperti yang disoroti Valentino Rossi, pengurangan kapasitas mesin bisa membawa dampak negatif yang perlu dipertimbangkan oleh tim dan pembalap.
Dengan pengurangan kapasitas mesin menjadi 850cc, pembalap, terutama yang berasal dari kelas Moto2 yang terbiasa dengan mesin Triumph 765 cc, harus menyesuaikan keterampilan mereka. Selain itu, perbedaan aerodinamika dan tantangan baru dengan ban Pirelli akan mempengaruhi strategi balapan mereka. Dengan semakin tipisnya perbedaan antara kelas MotoGP dan Moto2, pembalap harus lebih memaksimalkan kinerja mereka untuk tetap bersaing di level tertinggi, menciptakan suasana balap yang lebih kompetitif dan seru.
Dalam kompetisi MotoGP 850cc, Ducati mendorong perubahan ini untuk meningkatkan keselamatan dengan mengurangi kecepatan motor. Gigi Dall’Igna, General Manager Ducati Corse, mengungkapkan bahwa kecepatan tinggi motor prototipe menjadi kekhawatiran dalam hal keselamatan.
Di akhir 2023, pabrikan seperti Honda, Yamaha, Ducati, Aprilia, dan KTM sepakat untuk menyusun regulasi teknis untuk periode 2027-2031, termasuk tentang aerodinamika, kapasitas mesin, dan pembatasan perangkat tambahan seperti start device dan rear height device.
Menurut Carmelo Ezpeleta, Direktur Dorna Sport, regulasi baru ini akan final pada 2024 dan berlaku mulai 2027. Ezpeleta juga menegaskan bahwa perangkat ride-height akan diubah atau bahkan dihilangkan dalam implementasi peraturan baru ini.
Sementara sebagian besar pabrikan mendukung penurunan kapasitas mesin ke 850cc, Aprilia menjadi salah satu pabrikan yang paling menentang usulan ini, mengingat potensi pemborosan anggaran yang bisa terjadi. Mereka lebih memilih solusi alternatif untuk menurunkan tenaga mesin tanpa mengubah kapasitas mesin.
Tentunya, perubahan ini akan mempengaruhi strategi balap dan kinerja pembalap. Pembalap harus melakukan penyesuaian besar untuk beradaptasi dengan mesin yang lebih kecil dan karakteristik baru dari motor.
Penurunan kapasitas mesin akan berdampak pada kecepatan maksimum dan tenaga mesin yang dapat dicapai. Tim balap juga harus merancang strategi pit stop, manajemen ban, dan taktik balap lainnya yang sesuai dengan mesin yang lebih kecil dan performa yang berbeda.
Pembalap top akan dituntut untuk menyesuaikan teknik balap mereka, memaksimalkan potensi mesin yang lebih kecil, dan menemukan keseimbangan yang tepat dalam hal akselerasi dan kecepatan agar tetap kompetitif.
Perbedaan mesin di setiap kelas menjadi hal yang membedakan antara MotoGP, Moto2, dan Moto3:
Kecepatan maksimum dan bobot motor juga menjadi pembeda utama, dengan MotoGP mampu mencapai kecepatan hingga 350 km/jam, sedangkan Moto2 dan Moto3 lebih rendah. Faktor kompetitif dan biaya juga menjadi pembeda penting antara ketiga kelas tersebut.
Dengan perubahan kapasitas mesin ini, dunia balap MotoGP akan memasuki era baru yang menuntut pembalap, tim, dan pabrikan untuk beradaptasi dan merumuskan strategi baru demi menjaga keselamatan dan kompetitivitas di lintasan.
Pembalap Ducati, Marc Marquez, memiliki peluang terbaik untuk mengukir sejarah baru di MotoGP Argentina 2025…
Toyota bZ3X telah resmi diperkenalkan di pasar China. Kendaraan listrik yang diproduksi oleh kolaborasi GAC…
Maverick Vinales, pebalap MotoGP, kini mengalihkan fokusnya pada seri kedua MotoGP 2025 di Argentina, yang…
Pada tahun 2025, kolaborasi antara Ducati dan Lenovo dalam MotoGP memasuki tahun ketujuh. Namun, peran…
Pirelli akan menggantikan Michelin sebagai penyedia ban resmi MotoGP pada 2027, sebuah keputusan yang mengejutkan…
Ibunda Marc dan Alex Marquez, Roser Alenta, merasa sangat bangga melihat kedua putranya mendominasi balapan…