Kehadiran Team Order Dalam Ducati Ditolak Dengan Tegas Oleh Francesco Bagnaia

Francesco Bagnaia finis kedua di podium pada MotoGP Jerman 2023. Pebalap Italia itu berduel hebat dengan pebalap Pramac Ducati Jorge Martin hingga akhir, namun akhirnya kalah. Namun, poin Bagnaia belum berakhir dan ia masih berada di puncak klasemen pebalap MotoGP.

Total poin Bagnaia adalah 160 poin sedangkan Martin di posisi kedua mencatatkan 144 poin. Jika melihat musuh yang bisa menghalangi Pecco Bagnaia untuk mempertahankan gelar musim ini, itu akan datang dari Ducati sendiri. Perlawanan Jorge Martin dan Marco Bezzecchi di awal musim sangat kuat.

Tetap saja, Pecco tidak mau memesannya. Pebalap jebolan VR46 Academy itu yakin akan menang dan mempertahankan gelarnya tanpa aturan tim untuk memberinya kesempatan istimewa. Dengan kata lain, Bagnaia membuka perang murni melawan pembalap Ducati lainnya untuk memperebutkan gelar.

“Saya tidak ingin membangun tim dan saya tidak suka membangun tim. Itu tergantung kecerdasan (kemampuan) masing-masing pembalap,” kata Bagnaia seperti dilansir Crash.net, Senin (19/6/2023). Isu aturan tim di Ducati sudah mencuat sejak musim lalu.

Apalagi ketika Bagnaia yang mengincar gelar juara dunia 2022 adalah rekan setimnya Enea Bastianini” tantangnya saat masih berseragam Gresini Racing. Bastianini yang saat itu mencalonkan diri untuk kursi tim pabrikan bersama Jorge Martin, bersemangat menunjukkan karya terbaiknya.

Namun hal itu membuat kesal Ducati Corse yang tidak mau memberikan Bagnaia. “Enea, tahun lalu, bisa memenangkan balapan, tapi saya tidak ingin Ducati mengambil kesempatan untuk memperjuangkan kemenangan atau kejuaraan,” kata Bagnaia.

Pecco Bagnaia berkata, “Tahun ini sama karena saya sedang berpikir, dan saya tahu bahwa saya memiliki potensi (baik) jadi saya tidak memiliki bantuan apa pun.” “Saya ingin melakukan segalanya di sisi saya dan saya tahu jika semuanya bekerja dengan baik maka kami bisa bertarung untuk gelar,” katanya.