Jorge Martin Alami Insiden di Tes Pramusim MotoGP 2025, Bagnaia Beri Tanggapan
Kesialan menimpa Jorge Martin saat menjalani tes pramusim MotoGP 2025 di Sirkuit Sepang, Malaysia. Insiden yang dialaminya mendapat perhatian dari pembalap Lenovo Ducati, Francesco Bagnaia.
Martin mengawali musim ini dengan kurang baik. Pada hari pertama tes pramusim, Rabu (5/2/2025), ia mengalami kecelakaan yang cukup parah. Highside yang terjadi membuatnya terjatuh dan mengakibatkan patah tulang di lengan kanan serta kaki kiri.
Cedera ini membuat peluangnya untuk tampil di seri pembuka di Thailand, Maret mendatang, menjadi tidak pasti.
Menanggapi kejadian tersebut, Bagnaia memberikan analisis dan komentar solidaritasnya terhadap rivalnya itu.
“Mungkin ban belakangnya masih belum cukup panas,” ujar Bagnaia, dikutip dari Speedweek.com.
“Dia menggunakan ban dengan kompon lebih tebal.”
“Saya rasa dia tidak terlalu memaksakan diri.”
“Namun, ia justru terjatuh di salah satu tikungan paling lambat di sirkuit.”
“Saya berharap dia bisa kembali membalap di seri pembuka musim ini di Thailand.”
Bagnaia Berjuang di Tes Pramusim
Di luar insiden Martin, Bagnaia sendiri belum menunjukkan performa terbaiknya di hari pertama tes pramusim. Ia hanya mampu menempati posisi ke-17, tertinggal sekitar 1,3 detik dari catatan waktu tercepat milik Fabio Quartararo.
Bagnaia mengakui bahwa ia masih mencari setelan terbaik untuk motornya.
Menariknya, ia juga memberikan apresiasi kepada Marc Marquez yang tampil impresif di hari pertama. Rekan setim barunya itu mencatatkan waktu tercepat kedua, hanya terpaut 0,057 detik dari Quartararo.
“Kami belum bisa banyak membahas tentang motor,” ujar Bagnaia.
“Kami masih kekurangan ban untuk benar-benar mencoba berbagai hal.”
“Hari ini terasa kurang maksimal. Pada awalnya, kami hanya mencoba menyaring informasi.”
“Kami juga melihat bahwa beberapa motor lain belum bekerja dengan optimal. Tapi terima kasih kepada Marc… Sekarang kami tahu arah yang harus diambil, dan dia bisa bersaing untuk menjadi yang tercepat dengan GP24,” tambahnya.
