Dealer Mobil Gulung Tikar, Gara-Gara Gempuran Mobil Cina?
DAPURPACU.COM – Dunia otomotif tanah air lagi-lagi diguncang kabar penutupan sejumlah dealer mobil, khususnya dari merek Jepang. Tapi tunggu dulu, ini bukan soal bangkrut atau kalah modal, Bro! Menurut Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif dari ITB, tren ini dipicu perubahan besar dalam pola pikir konsumen, terutama generasi milenial dan Gen Z.
“Mereka udah nggak loyal sama merek lama. Yang dicari sekarang itu mobil yang desainnya keren, fiturnya modern, dan pastinya harganya masuk akal,” ungkap Yannes, Minggu (15/6).
Mobil Cina Banjir Inovasi, Jepang Masih Main Aman
Yannes menilai, pabrikan mobil asal Tiongkok seperti BYD, GWM, hingga Chery benar-benar sukses membaca kebutuhan pasar. Mobil-mobil mereka tampil berani, berteknologi tinggi, tapi tetap affordable. Gimana Jepang? Sayangnya, kata Yannes, mobil Jepang makin mahal dan terasa “old school”. Inovasinya lambat, gayanya konservatif.
“Dampaknya jelas, penjualan mobil Jepang melemah. Dealer-dealer yang biasanya jual mobil Jepang mulai tertekan profitnya, apalagi mayoritas dimiliki swasta,” katanya lagi.
Dealer Honda di Surabaya dan Bandung Tutup, Bukan Tanpa Alasan
Penutupan dealer Honda di kawasan Jemursari, Surabaya dan Pasteur, Bandung menurut Yannes adalah sinyal keras bahwa pasar otomotif sedang mengalami pergeseran besar. Kini, mobil listrik jadi primadona baru. Anak muda lebih tergoda mobil ramah lingkungan dengan teknologi kekinian.
“Buat beberapa pemilik franchise, ini adalah langkah strategis. Mereka mulai fokus ke brand yang lebih adaptif dan menguntungkan, khususnya dari Cina,” jelasnya.
Data Penjualan Buktikan, Jepang Mulai Keteteran
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang April 2025, Toyota masih jadi jawara dengan pengiriman 18.619 unit, disusul Daihatsu (9.801 unit) dan Honda (4.539 unit). Tapi, BYD sebagai pendatang baru udah masuk top 10 dengan catatan 3.496 unit. Gila sih, mobil Cina langsung gaspol!
Sementara itu, dari sisi wholesales, Toyota jual 16.077 unit, Daihatsu 8.884 unit, dan Honda cuma 3.000 unit. Sedangkan BYD makin dekat dengan pemain besar lainnya.
Dealer Berpaling ke Merek Baru, Demi Keuntungan Lebih
Persaingan makin panas, margin makin tipis. Nggak heran kalau beberapa mitra dealer akhirnya banting setir. Mereka kini lebih tertarik jualan mobil listrik dari Cina karena potensi keuntungannya lebih tinggi. Inovasi, harga bersaing, dan teknologi masa depan jadi senjata pamungkas mereka.