Berfokus Menjadi Mekanik Motor Karir, Mekanik Pesawat Ini Mampu Membelah Mesin Di Rumah

dapurpacu.com – Dalam beberapa kasus, membawa sepeda motor ke bengkel berlisensi tidak akan menyelesaikan masalah.

Dalam kebanyakan kasus, mengganti komponen yang ada adalah tindakan terbaik, terutama untuk perbaikan. Sehingga membuat harga menjadi penghalang bagi pelanggan.

Tak ayal, pemilik sepeda motor menelpon Ridwan Fahrurrozi, seorang penyedia jasa reparasi, karena jasanya laris manis.

karena mereka secara rutin menghilangkan masalah terkait sepeda motor dengan biaya lebih rendah.

Ridwan sempat menggeluti pengerjaan kabel Yamaha NMAX saat pertama kali bertemu Otomotifnet. com. Saat sudah aman untuk dikendarai, tiba-tiba gas sepeda motor kendor.

Lampu mesin menyala setelah kode ABS. Dua-duanya menyala,” kata Wardi, pemilik sepeda motor.

Wardi mengklaim rem ABS menjadi penyebab masalah tersebut. Sensor membaca ketika ada sesuatu yang salah dan memperingatkan ECU ketika ada masalah. sehingga gas terasa kosong dan fungsi gas mati.

Wardi akhirnya memutuskan untuk mengganti sistem pengereman dari ABS ke konvensional. Modul non-ABS dipasang di tempatnya, dan juga terdapat kabel yang sedikit penyesuaian.

Ridwan telah membawa suku cadang terkait pemasangan apa pun yang mungkin diperlukan karena pelanggan dimintai informasi saat melakukan pemesanan.

Sejak 2013, Ridwan menjadi montir sepeda motor panggilan. Saat itu, dia masih bekerja sampingan. Ia sesekali melakukan perbaikan di rumahnya di kawasan Cengkareng.

Ketika kami mulai berkonsentrasi pada Corona, kami diberikan waktu istirahat dari pekerjaan kami di fasilitas perbaikan pesawat, menurut Ridwan, mantan teknisi di sana yang menangani perbaikan helikopter dan jenis pesawat lainnya.

Dalam hal pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, mulai dari pemeliharaan mesin hingga pembersihan.

Lucunya, karena sebagian besar kliennya menggunakan produk MAX Series seperti NMAX, XMAX, dan Lexi, ia kerap disebut sebagai mekanik Yamaha.
Padahal ia berprofesi sebagai mekanik lepas dan membenahi Honda Vario C antara lain sepeda motor.

Namun saya pernah diminta bekerja semalaman di fasilitas perbaikan pemerintah untuk memperbaiki masalah, katanya.

Lantas sejauh mana Ridwan bisa dipanggil?

“Saya senang mengerjakan Suzuki Addres sambil berwisata ke titik terjauh, Pelabuhan Merak. Pengerjaannya kurang dari satu jam, perjalanannya bisa sampai empat jam,” canda Ridwan.
Kerennya lagi, konsumen kabarnya punya akses terhadap potongan tunai untuk komponen sepeda motor yang dilepas. Namun Ridwan tidak memberinya uang dalam hal ini.

Sensor kecepatan belakang dilepas; dapat digunakan sebagai mata uang (dijual). Tidak efektif jika dibiarkan begitu saja. “Ada yang mengaku setelah membayar saya, pemiliknya mendapat cashback,” kata Ridwan.

Baca Juga:  Perusahaan Moeldoko Kenalkan Mobil Listrik Double Cabin Di PEVS 2023

Sensor kecepatan roda belakang NMAX bisa dibeli dengan harga Rp 150 hingga 250 ribu, terakhir Rp 900 ribu.

Karena terhubung ke speedometer, sensor kecepatan depan dibiarkan di tempatnya. Repot, harus pindah semua dudukan cakramnya, ujarnya.

Banyak orang yang terus mempertanyakan orisinalitas model non-ABS yang mereka gunakan.

“Banyak yang tanya, KW itu. Cek saja ke bengkel resminya, saran saya. Yang KW tidak ada logo Yamaha yang timbul di pojok, jadi mungkin itulah penyebab KW tidak bisa konek ke komputer.

Biayanya Rp untuk yang KW. 300 hingga 400 ribu. Tapi saya tidak yakin apakah mereka masih hidup. Mau coba, tapi buang-buang uang”, katanya.

Kembali ke masalah servis, ia mengklaim sebaiknya identifikasi dulu sepeda dan masalahnya jika ingin meminta servis atau perbaikan.

“Saya bukan orang yang pilih-pilih pembelanja, tapi lihat dulu berapa lama pengerjaannya, lalu sesuaikan”.

“Kalau mesinnya dibelah, ganti engkolnya butuh waktu tujuh sampai delapan jam. Saya usahakan seharian selesai karena motornya tidak menginap semalam. Karena bisa dilayani di rumah, makanya banyak pelanggan telepon,” kata Ridwan.

Beralih ke Honda, ia mengklaim komponen CVT menjadi penyebab munculnya isu dengkuran dan gredek pada Vario.

Kalau Honda punya CVT, Gredek. “Bongkar, cuci, dan bersihkan hingga komponen terkecil,” sarannya.

Tugas ini membutuhkan lebih banyak waktu.

“Saya hanya punya satu sepeda motor, dibandingkan bengkel resmi yang bisa mengerjakan tiga”. Tapi untuk jangka panjang aman,” kata Ridwan.

Jadi, ngomong-ngomong soal biaya perbaikan, biasanya sudah diperkirakan saat memesan.

Misalnya, Rp 1,1 juta sudah termasuk komponen non-ABS saat downgrade rem ABS ke non-ABS, seperti NMAX milik Wardi.

Biaya perjalanan, yang berubah berdasarkan seberapa dekat konsumen dengan rumahnya, tidak termasuk dalam hal ini.