Profil Rute Pansela, jalan alternatif Mudik tanpa macet
Jalur Pansela (pantai selatan) memang sedikit kalah populer dibanding jalur Pantura (pantai utara) pulau Jawa. Pasalnya, jalan di sisi selatan diketahui memiliki jalur yang berkelok-kelok dan cenderung berbahaya jika pengemudi tidak pandai mengendalikan kendaraan. Selain relatif lebih sepi, jalur ini juga menyuguhkan pemandangan khas pantai yang langsung menghadap Samudera Hindia.
Jalur Pantura cenderung dihuni oleh lebih banyak orang, terbukti dengan mudahnya pemukiman dapat ditemukan. Sedangkan jalur Pansela bisa menjadi pilihan bagi pengendara yang ingin menghindari kemacetan. Apalagi di saat-saat tertentu seperti mudik lebaran yang biasanya dipadati kendaraan. Lantas seperti apa profil jalur Pansela dan sejarahnya? Simak uraian di bawah ini untuk menemukan jawabannya. Profil jalur Pansela
Disebutkan dari laman pu.go.id, jalur Pansela merupakan jaringan jalan raya yang melintasi kawasan pesisir selatan pulau Jawa dan menghubungkan jalur-jalur yang sejajar dengan jalur Pantura, yaitu Cilegon – Anyer – Pangandaran – Yogyakarta – Banyuwangi. Jalur tersebut sejajar dengan pantai selatan Pulau Jawa dan melewati 5 provinsi yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Timur. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) disebut terus membangun proyek infrastruktur, khususnya jalan di wilayah pulau Jawa. Selain jalan tol (jalan tol), persimpangan jalan lintas provinsi, khususnya kawasan Pansela, dinilai menjadi perhatian. Perbaikan kondisi jalur Pansela bertujuan untuk mengurangi beban lalu lintas di Pantura, mengurangi ketimpangan ekonomi dan meningkatkan potensi wisata.
Berapa lama Jalan Pansela? Jalur Pansela terbentang sepanjang 1.547 km dengan rincian sebagai berikut.
– Banten : 169 km. – Jawa Barat: 417 km.
– Jawa Tengah: 212 km. – Lakukan sendiri: 120km.
– Jawa Timur: 628 km. Dari total panjang jalur Pansela, terdiri dari 255,2 km kawasan hutan, 48,85 km tanah, 9.970 km gersang, 1.233 km perkerasan. Kawasan hutan terluas dimiliki oleh provinsi Jawa Timur yaitu 24,7 km2. Mengawali perjalanan Anda dari pelabuhan Merak, Banten dengan tujuan Banyuwangi, driver akan melewati 23 kecamatan di jalur Pansela, antara lain:
– Jalur Pansela Banten meliputi Kab. Serang, Kab. Pandeglang e Kab. Lebak. – La ruta West Java Pansela incluso Kab. Sukabumi, Kab. Cianjur, Kab. Garut, Kab. Bandung, Kab. Tasikmalaya e Kab. Pandandar.
– Jalur Pansela Jawa Tengah meliputi Kab. Cilacap, Distretto Kebumen e Kab. Purworkjo.
– Jalur Selatan Jogja (DIY) meliputi Kab. Kulon Progo, Kabupaten Bantul dan Kab. Gunungkidul.
– Rute Jawa Tenggara Selatan meliputi Kab. Pacitano, Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Malang, Kab. Lumajang, Kab. Kabupaten Jember. Banyuwangi. Jalur Mudik Pansela.
Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali dan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga akan tetap mengelola jalur Pansela pada 2023. Penataan tersebut dilakukan melalui pembangunan jalan baru, pemeliharaan, rehabilitasi, rekonstruksi jalan dan jembatan serta pelebaran jalan biasa. Direktur Lalu Lintas Jalan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Cucu Mulyana mengatakan, tim inspeksi trayek Pansela telah menyelesaikan pemeriksaan lapangan. Pemeriksaan dan evaluasi bersama Kementerian PUPR dan Korps Lalu Lintas Polri berfungsi untuk memutuskan apakah jalur tersebut bisa digunakan untuk mudik Lebaran 2023. “Secara umum jalur Pansela bisa dilalui untuk mudik Lebaran atau libur sekolah, serta libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), meski masih ada beberapa jalur yang seharusnya menjadi kepentingan bersama,” kata Cucu dikutip hubdat. .dephub.go.id pada Selasa (18/04/2023).